Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap manusia, khususnya bagi setiap muslim sebagaimana yang telah disampaikan oleh Rosulullah S.A.W. طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ yang artinya mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan. Mencari ilmu bisa dilakukan dimana saja baik di sekolah maupun di rumah, terlebih dalam kondisi pandemi covid 19 saat ini para siswa diharuskan untuk belajar di rumah sampai waktu yang tidak bisa ditentukan.

Istilah MI (Madrasah Ibtidaiyah) masih asing di telinga masyarakat. Ketika disebutkan “madrasah ibtidaiyah” mungkin sebagian dari bapak/ibu masih belum mengerti. Berbeda halnya jika disebut “SD (Sekolah Dasar)”, pasti langsung memahami. Padahal, madrasah ibtidaiyah dan sekolah dasar adalah pendidikan yang setara atau sama kedudukannya. Yang berbeda dari keduanya adalah madrasah ibtidaiyah lebih banyak muatan pendidikan Agama Islam dibandingkan sekolah dasar. Jika di sekolah dasar terdapat 4 jam pelajaran muatan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dalam seminggu, di madrasah ibtidaiyah muatan Pendidikan Agama Islam minimal 6 jam pelajaran dalam seminggu.

Sebagaimana madrasah pada umumnya, di MI Maharesi Siddiq sangat kental dalam hal Pendidikan Agama. Namun, dalam hal pengetahuan umum atau pelajaran umum tidak kalah dengan sekolah dasar. Lalu, apa yang bisa membuat bapak/ibu yakin untuk mengamanahkan putra-putrinya di MI Maharesi Siddiq Wanantara?

1. Kepedulian dan kasih sayang para guru baik di kelas maupun di luar kelas.
Kami selalu berusaha untuk menyampaikan materi pelajaran dan pendidikan akhlak dengan sebaik-baiknya. Jika ada siswa-siswi yang tertinggal dalam hal calistung ataupun mengaji, kami siap memberikan waktu lebih untuk mendampingi mereka secara sukarela. Selain itu, kami dibantu pihak Yayasan Maharesi Siddiq menyiapkan mobil untuk mengantar atau menjemput siswa-siswi yang rumahnya cukup jauh. Bahkan, para guru siap mengantarkan para siswa pulang ke rumah apabila mobil jemputan tersebut sedang mengalami masalah.

2. Pembiasaan pendidikan & praktek ibadah
Mungkin tidak umum ditemui di pendidikan sekolah dasar, kami membiasakan berdo’a bersama di halaman sebelum memulai pelajaran pertama. Kami melantunkan do’a sehari-sehari bersama anak-anak supaya mereka terbiasa berdo’a sebelum atau sesudah melakukan sesuatu. Tidak hanya itu, kami membiasakan anak-anak menghafal juz 30 dan sholat dhuha.